MAKNA SYUKUR KEMERDEKAAN
Abdul Munawar, M.Pd
Saat ini moment tasyakur binikmat atau rasa bersyukur atas merdekanya Negeri tercinta ini yang ke- 77 terbebas dari para penjajah terasa aman, nyaman ta'at beribadah. Namun sayangnya masih banyak orang yang belum tahu apa sebenarnya hakikat Syukur itu.
Pengertian syukur menurut istilah adalah sebagaimana penjelasan dalam kitab I’anatut Thalibin.
صرف العبد جميع ما ا نعم اللّه به فيما خلق لأ جله اي ان يصرف جميع الأعضاء والمعانى انعم اللّه عليه بها فى الطّا عات التى طلب استعمالها فيها (اعانة الطالبين )
Artinya: “Menyalurkan (memfungsikan) semua yang telah dikaruniakan Allah kepada hambaNya menurut fungsi dan tujuannya. Atau menyalurkan (memfungsikan) semua potensi yang telah dikaruniakan oleh Allah untuk tujuan pengabdian kepadaNya.
Dengan kata lain, bersyukur berarti menggunakan kenikmatan dan anugrah Allah pada misi pengabdian dan keta'atan untuk mencapai ridha-Nya. Karena itu esensi Syukur adalah pengakuan atas kenikmatan yang diberikan oleh Sang Maha Pemurah disertai sikap mengagungkan-Nya.
Orang yang bersyukur akan selalu ingat kepada yang memberi nikmat serta untuk apa kenikmatan itu digunakan. Karena itu syukur selain sebagai puncak ibadah juga perlu dilandasi kesadaran pengabdian dan ketaatan untuk mencapai ridha Allah SWT.
Makna syukur juga sebagai bentuk curahan kebahagiaan seorang hamba pada Allah atas nikmat, anugrah yang diterima dengan melakukan hal-hal positif yang membuat Allah senang dan ridho padanya karena jauh dari unsur bermaksiat, dosa pada-Nya.
Dalam mensyukuri nikmat kemerdekaan yang para pendahulu kita perjuangkan, sebenarnya banyak hal positif yang mesti dilakukan asalkan tidak keluar dari substansi makna Syukur itu.
Implementasi Syukur kemerdekaan bervariatif selain bermunajat untuk keberkahan Negeri ini mendo'akan arwah para pejuang, dzikir, muhasabah diri dan lainnya.
Juga Syukur kemerdekaan biasa diwarnai dengan hiburan positif seperti bakti sosial, jalan santai, olah raga, game adu ketangkasan yang sifatnya membangun kebersamaan, kekompakan solid antar teman, warga masyarakat tentu hal itu sangat baik dilakukan.
Namun harus dihindari juga bentuk hiburan yang sifatnya euforia dengan alibi syukuran padahal di dalamnya ada unsur maksiat, fullgar mengumbar aurat, mengundang syahwat bekerumun laki-laki dan perempuan bukan mahrom yang hal itu tidak dibenarkan dalam agama, tidak termasuk syukur nikmat yang diharapkan tapi kufur nikmat yang harus dihindari karena khawatir akan membuat Allah tidak senang, tidak ridlo bahkan bisa jadi mengundang murka Allah, menjauhkan Negeri ini dari keberkahan karena sudah menyimpang dari makna Syukur itu sendiri, _Naudzubillahi min dzalika_.
Allah menegaskan :
... لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيْدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ [إبراهيم ٧]
_"Sungguh jika engkau bersyukur, maka sungguh aku akan menambah (nikmatku) padamu, dan sungguh jika engkau kufur, maka sungguh adzabku sangat pedih."_ (Qs. Ibrahim:7)
*Semoga kita bisa memaknai arti syukur sebenarnya..* NEGERIKU BERKAH, MERDEKA 🤲🏻🇲🇨💪🏻
✒️ *Pena Santri*
0 Komentar