Secangkir Kopi // by. Abdul Munawar, M.Pd


*SECANGKIR K☕PI*

Menghadap Yang Maha Suci harus dengan jiwa dan raga suci pula, itulah pelajaran penting dalam hikmah ISRA MI'RAJ. 

Sebelum menghadap yang maha kuasa Nabi dibelah dadanya, dibersihkan hatinya, dibasuh dengan air zamzam (وَغَسَلَهُ بِمَاءِ زَمزَمَ), itulah isyarat dzahir untuk *"Thaharah"* yaitu sebelum pelaksanaan ibadah dimulai harus bersuci dulu dari Hadats dan Najis. 

Setelah itu dimasukannya Ilmu Hikmah dan Iman sepenuhnya (مَمْلُوْئَةٌ بَالْحِكْمَةِ وَالْإِيْمَانِ) ke dalam hati Nabi, itulah sebagai isyarat batin *"Pensucian Jiwa (ِتَزْكِيَةُ النَّفْس)"*  dari penyakit hati seperti sifat syirik, hasad, iri dengki sebelum pelaksanaan ibadah dimulai dengan bertaubat, istighfar dulu sehingga menjadikan hati ini bersih dapat terkoneksi (Mi'raj) terhubung dengan Allah Yang Maha Suci. 

Allah SWT berfirman:

قَدْ اَفْلَحَ مَنْ تَزَكّٰى 
_"Sungguh beruntung orang yang menyucikan diri (dengan beriman),"_ (QS. Al-A'la ayat 14)

وَذَكَرَ اسْمَ رَبِّهٖ فَصَلّٰى 
_"Dan mengingat nama Tuhannya, lalu dia sholat."_ (QS. Al-A'la ayat 15)

Posting Komentar

0 Komentar

Ad Code

Responsive Advertisement