Tradisi Halal bi Halal Selepas Idul Fitri Cairkan Gunung Es Penyakit Hati di Dalam Dada // ida kholidah

 



Tradisi Halal bi Halal Selepas Idul Fitri Cairkan Gunung Es Penyakit Hati di Dalam Dada

Oleh : Ida Kholidah

Pagi nan cerah mengiringi temu perdana aktivitas rutin setelah umat Islam menjalani puasa ramadhan dan libur idul fitri. Sesuai dengan Surat Edaran dari Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta Dr. H. Purwanto, M. Pd. Nomor : PK.02.05/ 891-dikdas/ 2022 tentang Tanggal Masuk Sekolah Libur Idul Fitri 1443 H yang menindak lanjuti Surat Dina's Pendidikan Provinsi Jawa Barat Nomor : 17702/ PK.02.01.05/ Sekre Tanggal 28 April 2022 Perihal Himbauan Tanggal Masuk Sekolah Libur Idul Fitri 1443 H yang menyampaikan hal-hal sebagai berikut : 1) Peserta didik  masuk sekolah kembali pada hari kami's 12 Mei 2022 ; 2) Guru Dan tenaga kependidikan Masuk kerja kembali pada hari senin 9 Mei 2022; 3) Adapun satuan pendidikan terdapat agenda lainyang sudah dijadwalkan sebelumnya agar dapat menyesuaikan dengan kebutuhan di satuan pendidikan masing-masing.

Kegiatan rutin tahunan ini dimaksudkan agar setiap umat islam bisa saling membebaskan diri dari segalah khilaf dan salah yang pernah dilakukan selama ini sehingga diharapkan setelah menjalani puasa dan idul fitri semua kembali kepada fitrahnya terbebas dari  penyakit hati yang pernah membeku di dalam dada. 

تَقَبَّلَ اللَّهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ وَ تَقَبَّلْ ياَ كَرِيْمُ  وَجَعَلَنَا اللهُ وَاِيَّاكُمْ مِنَ الْعَاءِدِيْنَ وَالْفَائِزِيْنَ وَالْمَقْبُوْلِيْنَ كُلُّ عاَمٍ وَأَنْتُمْ بِخَيْرٍ

Taqabbalallaahi minnaa wa minkum taqabbal yaa kariim, wa ja’alanaallaahu wa iyyaakum minal ‘aaidin wal faaiziin wal maqbuulin kullu ‘aamin wa antum bi khair

Artinya 

Semoga Allah menerima (amal ibadah) kami dan kamu, wahai Allah Yang Maha Mulia, terimalah! Dan semoga Allah menjadikan kami dan kamu termasuk orang-orang yang kembali dan orang-orang yang menang serta diterima (amal ibadah). Setiap tahun semoga kamu semua senantiasa dalam kebaikan.

Untuk diketahui, ucapan ini telah menjadi hal yang lumrah dikatakan ketika hari raya sejak zaman Rasulullah SAW. Ibnu Hajar Al Asqalani menuliskan dalam kitabnya yang berjudul Fathul Baari bahwa “Para sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam apabila bertemu di hari raya, mereka mengucapkan kepada sebagian lainnya: taqabbalallahu minna wa minka.”

Dari Syu’bah bin Al-Hajjaj, ia berkata, “Saya bertemu dengan Yunus bin Ubaid, dan saya sampaikan,

‘Taqabbalallahu minna wa minka.’

Kemudian ia menjawab dengan ucapan yang sama.” (HR Ad-Daruquthni dalam Ad Du’a)

Demikianlah jawaban sahabat dan salafus shalih, ketika mendapatkan ucapan Taqabbalallahu Minna Wa Minkum.

Jawaban ini seperti perintah Allah dalam Alquran,

وَإِذَا حُيِّيتُمْ بِتَحِيَّةٍ فَحَيُّوا بِأَحْسَنَ مِنْهَا أَوْ رُدُّوهَا

“Jika kalian diberi salam dalam bentuk apa pun maka balaslah dengan salam yang lebih baik atau jawablah dengan yang semisal” (QS An Nisa’ : 86).

Berbagai cara dilakukan sekelompok orang untuk melakukan kegiatan halal bi halal dengan maksud yang sama yaitu saling memaafkan lahir dan bathin baik perbuatan yang disengaja maupun tidak. Saling bebaskan diri dari salah dan dosa. Segala macam penyakit hati yang membeku di dalam dada akan segera mencair dengan bersalaman dan saling memaafkan satu sama lain. Nabi SAW bersabda, "Tidaklah dua orang muslim saling bertemu kemudianberjabat tangan, kecuali akan diampuni (dosa-dosa) mereka berdua sebelum mereka berpisah." (HR. Abu Daud, Turmudzi, Ibnu Majah dan Ahmad)

Wallahu a’lam 

Baraakallahu lanaa wa lakum

Posting Komentar

0 Komentar

Ad Code

Responsive Advertisement