1000 Bulan // by. eep

 



Bismillahirohmanirohim

Seputar keajaiban malam Lailatul Qadar kita tahu bahwa Romadhon ini terbagi menjadi tiga fase, ada 10 awal ada 10 Tengah dan ada 10 akhir. Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam bersabda “sebaik-baik amal itu ditentukan akhirnya. Siapa yang  mendapatkan malam tersebut maka dia akan mendapatkan pahala beribadah Satu Malam sama dengan orang yang beribadah 84 tahun atau dalam bahasa Quran 1000 Bulan.

Kalau kita bicara tentang malam Lailatul Qadar maka di al-qur'anul Karim ada surat diberi nama surat al-qadar karena menceritakan tentang malam Lailatul Qadar. Apa yang dimaksud dengan Lailatul Qadar? Dan apa saja keutamaan keutamaannya? Bagaimana cara mencarinya? Apakah di sana ada tanda-tanda yang bisa kita lihat sehingga kita tahu malam itu adalah lailatul qadar atau bukan Lailatul Qadar? dan Apa konsekuensi orang yang tidak mendapatkan malam Lailatul Qadar?,

Inilah pembahasan yang terangkum dalam surat al-qadar

Ma’asyirul muslimin sahabat sekalian yang dimuliakan Allah subhanahuwata'ala Ya Allah subhanahu. Allah berfirman :

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

اِنَّاۤ اَنۡزَلۡنٰهُ فِىۡ لَيۡلَةِ الۡقَدۡرِ

Innaa anzalnaahu fii lailatil qadr

1. Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam qadar.

Juz Amma' (Juz ke-30)  arti ayat ke-1

وَمَاۤ اَدۡرٰٮكَ مَا لَيۡلَةُ الۡقَدۡرِؕ

Wa maa adraaka ma lailatul qadr

2. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?

Juz Amma' (Juz ke-30)  arti ayat ke-2

لَيۡلَةُ الۡقَدۡرِۙ خَيۡرٌ مِّنۡ اَلۡفِ شَهۡرٍؕ

Lailatul qadri khairum min alfii shahr

3. Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan.

Juz Amma' (Juz ke-30)  arti ayat ke-3

تَنَزَّلُ الۡمَلٰٓٮِٕكَةُ وَالرُّوۡحُ فِيۡهَا بِاِذۡنِ رَبِّهِمۡ‌ۚ مِّنۡ كُلِّ اَمۡرٍ

Tanaz zalul malaa-ikatu war ruuhu fiiha bi izni-rab bihim min kulli amr

4. Pada malam itu turun para malaikat dan Rµh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan.

Juz Amma' (Juz ke-30)  arti ayat ke-4

سَلٰمٌ هِىَ حَتّٰى مَطۡلَعِ الۡفَجۡرِ

Salaamun hiya hattaa mat la'il fajr

5. Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar.

Apa maknanya, sebagian para ulama yang mengatakan bahwa makna kami turunkan Alquran di malam Lailatul Qadar ini tentu ada sebuah pertanyaan dari mana Alquran itu turun dan kemana Alquran diturunkan, karena kalimat Turun Ini harus jelas dari mana dia diturunkan dan kemana diturunkan.

Maka  Alquran diturunkan dari sebuah tempat yang sangat-sangat terjaga yang disebut dengan lauhil Mahfudz. Ketika Allah Subhanahu Wa Ta'ala menciptakan Qolam, Allah Subhanahu Wa Ta'ala mengatakan kepada nya inilah Yaumil Qiyamah catatlah segala sesuatu sampai kiamat dibangkitkan, maka mulailah pena mencatat apa yang difirmankan Allah termasuk didalamnya Alquran. Kemudian diletakkan di sebuah papan yang disebut dengan Mahfud papan itu terjaga dari para malikat dimana malaikat tidak sanggup mengetahui isi daripada lauhil Mahfudz terjaga dari jin bahkan malaikat, jin dan manusia tidak tahu apa isi daripada lauhil Mahfudz kecuali Allah subhanahuwata'ala.

Artinya mereka tidak tahu tentang takdir Allah, ketika Allah Subhanahu Wa Ta'ala kemudian memerintahkan kolam untuk mencatat dan Tintanya sudah selesai, maka Allah letakkan lau itu di atasnya. Dari lauhil Mahfudz ini Alquran diturunkan ke mana Ke Baitul Izzah di mana baetul izzah di langit pertama artinya tidak sampai ke bumi, saat turunnya al-quran 30 juz dari lauhil Mahfudz kemudian turunnya saat malam Lailatul Qadar.

Para Mufasir mengatakan inna anzalnahu fii lailatil Qadr Sesungguhnya kami turunkan Alquran secara jumlah secara keseluruhan dari lauhil Mahfudz ke Baitul Izzah ini satu penafsiran. Penafsiran yang keluar maksudnya inna anzalnahu fi lailatul Qadri ini bicara tentang permulaan turunnya ayat, makanya kalau kita membaca mushaf akan mendapati tartib Alquran itu sebelum surah al-qadar itu adalah surat Al Alaq baru setelahnya surotul qadar.

Apa korelasinya surat al-alaq?, kita tahu bahwa Allah menginformasikan pada lima ayat pertama dalam surat al-alaq adalah ayat yang pertama kali turun kepada Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam, Kapan itu? itu terjadi di malam Lailatul Qadar, seolah-olah Allah Subhanahu Wa Ta'ala ingin menjawab kapan turunnya, maka Allah subhanahuwata'ala menjawab dengan surat sebelumnya, kami turunkan surat itu di malam Lailatul Qadar artinya lailatul qadar itu bicara tentang permulaan turunnya al-quran jadi ketika Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam di usia menjelang 40 tahun. Enam bulan sebelumnya Rasul selalu bermimpi mimpinya aneh kata Ummul mukminin Aisyah radhiallahu anha.

Ketika genap usia Nabi SAW 40 tahun maka Beliau pun kemudian Tafakur di sebuah gua selama satu bulan Romadlon maka tepat di tanggal tanggal ganjil di 10 hari terakhir, yaitu pada tanggal 27 ada yang mengatakan yang lainnya di malam hari itulah Jibril mendatangi Rasul kemudian memeluk Nabi kemudian mengatakan Iqro ya Muhammad bacalah Muhammad Rasul mengatakan bahan “aku tidak bisa baca karena yang dipahami Rasul kalimat membaca itu arti membaca tulisan sementara rasul tidak bisa baca dan tidak bisa menulis makanya Rasul mengatakan Aku tidak bisa baca Sampai Tiga Kali Jibril mengatakan ikhwal tiga kali pula Rasul mengatakan saya tidak bisa baca akhirnya Jibril mentalqinkan surat al-alaq, turun kepada rasul tepat di malam Lailatul Qadar.

Wallahua'lam

Posting Komentar

0 Komentar

Ad Code

Responsive Advertisement