💗 RINDUKU SUDAH DIAMBANG WAKTU 🕛
Sesuai hasil pengumuman sidang Itsbat pemerintah tadi malam tak terasa esok hari Ahad 3 April 2022 kita sudah diwajibkan melaksanakan puasa di bulan suci Ramadhan 1443 H.
Karena seruan puasa ini ditujukan bagi orang-orang beriman (يَآأَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا), tentu seruan puasa ini harus disambut dengan suka cita, riang gembira, semangat, energik penuh kerinduan bukan dengan kesedihan, lesu tidak bersemangat.
Oleh karenanya kenapa Rasulullah SAW melarang berpuasa diakhir bulan Sya'ban bagi orang yang tidak terbiasa berpuasa, karena Rasul tidak mau melihat umatnya tidak siap penuh keterpaksaan ketika Ramadhan tiba.
Salah satu tandanya siap menghadapi Ramadhan adalah dengan meningkatkan kualitas ibadah puasanya dengan mengkaji, mendalami kembali ilmu tentang puasa dan lebih khusyu lagi melakukan amal-amal ibadah selama Ramadhan seperti shalat sunah tarawih, banyak mengkhatamkan Al-Qur'an, sedekah, berbagi dan amal ibadah-ibadah lainnya.
Sungguh sayang sudah berpuluh kali berpuasa sepanjang usia ada, jika cara berpuasanya tetap begitu-begitu saja hanya sekedar menahan lapar, haus saja dari waktu fajar sampai maghrib sedangkan anggota tubuh yang lain masih liar tidak ikut berpuasa menahan diri dari dosa, itu sama halnya seperti anak kecil yang sedang belajar puasa.
Level puasa yang hanya manahan diri dari rasa lapar dan haus saja menurut ulama tasawuf Imam Al-Ghazali dalam kitab Ihya Ulumiddin disebut puasa 'awam atau puasa pada umumnya yang biasa kebanyakan orang melakukan.
Tentu bagi kita orang dewasa level puasanya ingin lebih meningkat dari puasa biasa menjadi puasa yang luar biasa bermakna nilai pahalanya, sehingga kita pantas menyandang gelar Muttaqin tergolong hamba yang bertaqwa disisi Allah SWT.
✒️ Pena Santri
Karena seruan puasa ini ditujukan bagi orang-orang beriman (يَآأَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا), tentu seruan puasa ini harus disambut dengan suka cita, riang gembira, semangat, energik penuh kerinduan bukan dengan kesedihan, lesu tidak bersemangat.
Oleh karenanya kenapa Rasulullah SAW melarang berpuasa diakhir bulan Sya'ban bagi orang yang tidak terbiasa berpuasa, karena Rasul tidak mau melihat umatnya tidak siap penuh keterpaksaan ketika Ramadhan tiba.
Salah satu tandanya siap menghadapi Ramadhan adalah dengan meningkatkan kualitas ibadah puasanya dengan mengkaji, mendalami kembali ilmu tentang puasa dan lebih khusyu lagi melakukan amal-amal ibadah selama Ramadhan seperti shalat sunah tarawih, banyak mengkhatamkan Al-Qur'an, sedekah, berbagi dan amal ibadah-ibadah lainnya.
Sungguh sayang sudah berpuluh kali berpuasa sepanjang usia ada, jika cara berpuasanya tetap begitu-begitu saja hanya sekedar menahan lapar, haus saja dari waktu fajar sampai maghrib sedangkan anggota tubuh yang lain masih liar tidak ikut berpuasa menahan diri dari dosa, itu sama halnya seperti anak kecil yang sedang belajar puasa.
Level puasa yang hanya manahan diri dari rasa lapar dan haus saja menurut ulama tasawuf Imam Al-Ghazali dalam kitab Ihya Ulumiddin disebut puasa 'awam atau puasa pada umumnya yang biasa kebanyakan orang melakukan.
Tentu bagi kita orang dewasa level puasanya ingin lebih meningkat dari puasa biasa menjadi puasa yang luar biasa bermakna nilai pahalanya, sehingga kita pantas menyandang gelar Muttaqin tergolong hamba yang bertaqwa disisi Allah SWT.
✒️ Pena Santri
0 Komentar